Dasar Biologis Psikologi Perjudian

Dasar Biologis Psikologi Perjudian

Jika berbicara tentang psikologi perjudian, semuanya bisa ditelusuri kembali ke otak. Penelitian telah menunjukkan bahwa bagian otak berhubungan dengan pengambilan keputusan yang berisiko; striatum ventral, korteks prefrontal, dan amigdala. Bagian-bagian ini aktif ketika orang-orang ikut serta dalam aktivitas perjudian yang kemungkinan kehilangan uangnya tinggi.

Pembentukan Kebiasaan
Pembentukan kebiasaan menggambarkan proses dimana suatu perilaku menjadi otomatis melalui pengulangan yang konstan. Secara ilmiah, rata-rata otak belum berkembang sempurna hingga usia 25 tahun. Hingga otaknya benar-benar matang, seseorang kemungkinan besar akan menunjukkan perilaku sembrono (seperti berjudi). Ilmu saraf telah membuktikan bahwa orang berusia antara 18-29 tahun memiliki risiko lebih tinggi untuk membentuk kebiasaan buruk berjudi.

Ilmu Saraf Perjudian
Saat berjudi, otak melepaskan dopamin; ini adalah neurotransmitter kimia yang menyebabkan perasaan senang. Bahan kimia ini menyebabkan seorang login srikandi88 merasakan perasaan gembira yang tak dapat dijelaskan setiap kali mereka menang; mereka akan melakukan apa saja untuk mengalami perasaan yang sama berulang kali.

Namun, saat pemain terus berjudi, otak mereka mulai membangun toleransi terhadap dopamin yang dibuat oleh perjudian. Sistem penghargaan tidak berfungsi lagi, jadi penjudi harus mengambil risiko lebih besar dengan mempertaruhkan uang dalam jumlah lebih besar untuk mendapatkan aliran login siputri88. Ini adalah bagaimana kecanduan terbentuk, dan pemain terjerumus ke dalam hutang, satu per satu taruhan.

Saat Perjudian Menjadi Masalah
Seperti yang telah kami sebutkan sebelumnya, orang berjudi karena berbagai alasan; beberapa melakukannya untuk kesenangan, sensasi, atau sebagai tantangan. Namun, perjudian dapat dengan cepat menjadi masalah jika pemain tidak melakukan kontrol.

Diagnostik
Sejalan dengan temuan psikologi perjudian, American Psychiatric Association telah membuat panduan yang berisi kumpulan gangguan mental dan kriteria diagnosisnya. Panduan ini disebut Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders-IV (DSM-IV), yang menyatakan bahwa ada 9 tanda yang menunjukkan seseorang menjadi penjudi kompulsif.